Senin, 14 November 2011

Ku Ingin Melupakanmu




Ku ingin melupakanmu. .  
yaa.! kata2 itu yg sllu aq keluarkan dri hati ini
Kuingin melupakanmu, Melepas semua beban dalam hati dan semua kenangan tentang dirimu. tapi kenapa selalu tak bisa seperti yang kuinginkan, dan pada ahkirnya ku hanya membohongi diri sendiri, ku ingin memaksakan otakku tuk hilangkan memori tentang dirimu, namun sampai saat nich ku tak bisa
Aku ingin melupakanmu. Aku yakin, kau pasti menginginkan aku melupakanmu. Namun aku ragu apakah aq bsa m’lakukan hal itu. Apakah di hatimu benar2 udah gk da setitik cinta untukku . Setelah semua kenangan yang kita ciptakan. Setelah semua memoriku terisi oleh namamu dan kenangan yg kam tinggalkan untukq.
Maafkan aku jika pernah menyakiti dan melukai perasaanmu. Katakan saja jika memang iya, karena aku bukan orang yang sempurna yang tau akan letak  kesalahku.
Mengapa Setiap kali aku bertanya kamu hanya diam dan mengacuhkanku. Atau memang begitu caramu untuk mencampakkanku?
Aku sadar.aku tak pantas untukmu. karena Aku hanya s’perti serpihan debu yang tak berarti dan bahkan mungkin akan membuatmu susah, bahkan tak jarang aku berfikir mungkin kau meninggalkanku karena aku hanya wanita biasa yang tak menpunyai apa2 yang bisa di banggakan, aq hanya orang kecil yang tak mempunyai apa2 sedang kau adalah seorang yg mempunyai kedudukan yang pastinya akan mencari wanita yang mempunyai kedudukan pula, tidak seperti aku

Beginikah caramu membalas semua pengorbananku selama ini.! Apa hanya cukup dengan kata maaf? Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakanku. Apakah kau tak pernah mengigat bagaiman kita berdua menjalani hubungan ini, di saat kau butuh aku.!! aku sllu berusaha ada untukmu. Tapi sepertinya kau sudah amnesia.!!
Jujur, aku tak prnah mengerti akan jalan pikiranmu. Baru semalam engkau berkata suka, paginya kau campakkan aku dalam kesepian.
Sekarang  aku akan berusaha tuk melupakanmu. Melupakan semua kenangan yang ada dalam memori ini. Melupakan semua tawamu, melupakan semua kebaikanmu, melupakan semua tentang dirimu yang pernah ada
Sungguh aku tak pernah banyangkan kalau kau akan berbuat seperti ini padaku. Dulu, kau menarikku dari kesepian. Namun . setelah takdir kita selesai, aku kan kembali pada kesepian itu yang hanya mengigatkanku akan kata-katamu dulu  tentang “telah kutemukan kekasih sejatiku, juga telah ku temukan kekasih terbaik diantara kekasihku” Andaikan aku tau itu hanya lelucon, aku memilih tuk tidak mendengarkannya, sungguh aku tidak akan mendengarkannya.
Terkadang sahabat2ku heran mengapa  aku mencintaimu seperti ini. dan bahkan tak jarang mereka berkata, Cinta, sebenarnya apa sich yang kamu harapin dari dia? Perjalanan hidup kamu masih panjang cinta… masih banyak yang harus kamu fikirkan. Bukan cuma dia dan yang pastinya diluar sana masih banyak laki2 yang mungkin lebih baik dari dia!
Namu kenyataannya aku belum bisa walau aku sudah berusaha.
Haruskah aku menjadi paranoid dalam cinta? Belajar dari kisah bahwa cinta hanya ada untuk menyakiti. Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku tak tersakiti?
Tapi aku tak ingin seperti itu Cukuplah aku yang merasakan sakit itu, Kubiarkan kau datang dan pergi sesukamu, namun isinkan aku untuk terus menunggumu sampai ku benar2 tak sanggup lagi. Menunggu. Sembari mengucapkan doa agar engkau bahagia. Tak perlu kau meminta maaf karena telah menyakitiku. Sebelum kau berkata itu, aku telah memaafkanmu.
 Jika suatu hari kamu menemukan wanita yang lain dan kamu memilihnya. aku berharap kamu tidak akan meninggalkannya seperti kamu meninggalkan aku
 Sebenarnya aku tak mau  mengganggu kehidupanmu. Aku sudah berusaha, tetapi rasa rindu ini membuatku sakit. Maafkan aku mungkin ini salahku karena terlalu mencintaimu. Maafkan aku… aku akan belajar. Aku akan belajar bagaimana cara agar aku tak mengganggumu lagi dan berusaha tuk melupakan semua apa yang telah kita lewati bersama.
Andaikan Allah mengijinkan  aku memilih, aku ingin kita tetap bersama tuk menjalani hidup ini dan mendampingimu di kala suka dan duka. Namu kenyataanya takdir berkata lain kau memilih tuk meninggalkanku dengan alasan yang menurutku tak adil. Aku hanya berharapa suatu saat kau akan tau bahwa aku benar – benar mencintaimu

Rabu, 06 Oktober 2010

MENANTI SENJA


Berjam,Berhari,bahkan berbulan aku menunggu

mengurai kesabaran diatas kegalauan jiwaku
kutatap langit kelam tiada berbintang
dimanakah dirimu menghilang....??

kemarin lembayung senja menyapa penuh malu
menerpakan kehangatan pada batas waktu
aku tersenyum dalam penantian panjangku
akankah dirimu kembali kepelukku.....??

kepergianmu tiada pesan dan kata
meninggalkan seribu tanya tanpa jawab
kini kehampaan mengisi ruang hatiku
sampai kapankah aku bertahan....??

kegelapan kini menjadi teman setia
menyibak kisi-kisi kerapuhan bertameng dusta
terseok,tertatih mencakup sebuah penantian cinta
yang kini hilang ntah kemana....

hari demi haripun bergulir
bulan demi bulanpun terlewat
waktupun pun berjalan tak terhentikan
menapak angkuh pada batas kesabaran....

Kini aku berdiri diantara buih dan deruh ombak
menatap nyalang pada langit
yang belum juga menampakkan senja
inikah jawaban sebuah takdir....?????

Namun kutetap menanti senja

karena diujung senja penantian itu berakhir...

seiring menghilangnya lembayung di ufuk timur.!!!

SEKEPING HATI

Sekedar menitipkan sekeping hati..

Agar aku bisa berbagi

Bukan bersama merajut mimpi

Kutahu kau miliki mimpi sendiri

Cukuplah aku singgah sejenak tanpa perlu menetap..

Berlabuh melepas jangkar lelah..

Didermaga lapangmu yang kini semakin sesak...

Saatnya melaut lagi ...mengarungi samudra tanpa tepi

perahu nasibku sudah menunggu
mesti kukayuh menuju dermaga baru

aku lenyap digulung ombak hidup
disanalah sekeping hati aku pendam
abadi ..... bersama takdirku

Selasa, 05 Oktober 2010

Menanti Di Ujung Senja

Matahari telah berkemas pamit pulang..
Siap merebahkan tubuhnya di antara jurang-jurang yang tak berujung..
Lembayung perlahan mulai sirna
Terang pun berlumur gelap.
Aku masih terdiam di sini tak bisa beranjak pergi
Seperti hati telah memasung kaki untuk tidak beranjak dari pijak yang tak berjejak.
Aku gelisah penantian diujung senja tak juga tampak dalam bayang-bayang yang mulai pudar.
Tapi aku masih akan tetap menanti kedatanganmu diujung senja ini